9.18.2008

dunia sinetron

peran banci dalam sinetron maupun tayangan tv lainnya LAGI mendapatkan sorotan, ada yang suka dan yang tidak (itulah warna kehidupan:red:menurutku). sebenarnya baik itu peran banci, preman, pemarah, dukun, nenek sihir, ibu tiri atau bahkan kiai pun bukanlah hal yang bermasalah karena itu hanya sebuah peran dalam dunia hiburan.
yang menjadi masalah adalah APAKAH PERAN2 ITU AKAN MEMPENGARUHI SI PENONTON ATAU TIDAK? DALAM HAL INI ANAK-ANAK.
terkadang orang tua ketika menonton sinetron dll & disitu ada peran yang antagonis atau peran2 lain yang seram tanpa sadar (ke-ASYIK-an) anak2 pun ikut memperhatikan akan karakter2 itu.

padahal (menurutku) anak2 masih perlu bimbingan yang intensif dan terus menerus sehingga akan mempermudah bagi si anak menemukan jati diri dan kepercayaan diri. lalu bagaimana jadinya kalo anak2 tiap harinya dibimbing oleh tontonan2 sinetron dll yang notabene hanya bercerita tentang REBUTAN harta, jabatan, perempuan dan juga laki-laki??.

mungkin tidak bijak juga kalo kita hanya menyalahkan rumah produksi atau stasiun tv yang menayangkannya, karena sebenarnya kita sebagai penontonpun juga bisa berperan aktif untuk memberi proteksi pada anak2 sehingga mereka tidak melihat peran-peran yang kurang bagus untuk perkembangannya. Si ibu atau si bapak atau si mbok dirumah harus mulai menahan diri untuk meNONGKRONGi sinetron dll ketika anak2 masih ada disisi, setelah mereka tidur atau sekolah barulah mulai meNONGKRONGi kembali sinetron dll.

yang perlu diingat sekarang oleh kita saat ini adalah dunia sinetron dll adalah gambaran dunia yang singkat, padat dan tak berisi, sedangkan kita ini hidup dalam dunia nyata yang perlu perjuangan tersendiri, jangan terpengaruh oleh dunia /cerita dalam sinetron dll. JADILAH DIRI SENDIRI, aku adalah aku, kita adalah kita, dan anda adalah anda, bukan orang lain.

MARI KITA CIPTAKAN GENERASI BANGSA YANG TANGGUH BUKAN GENERASI BANGSA YANG ADA DALAM DUNIA SINETRON DLL.

9.12.2008

BENTOR

mungkin bagi sebagian orang di Indonesia istilah "bentor" merupakan istilah baru yang baru kali ini didengar, begitu juga dengan saya pribadi, kurang lebih awal tahun 2008 saya ke sebuah wilayah pedalaman provinsi Sulawesi Utara atau lebih tepatnya di Kota Kotamobagu, kira2 dari Kota Manado sekitar 3-4 jam perjalanan. Yang ingin saya ceritakan adalah tentang jenis ANGKUTAN UMUM "baru menurut ku" yang ada "disana". Angkutan umum yang ada "disana" sebagian besar berupa BENTOR atau merupakan kependekan dari BECAK MOTOR, yang terdiri dari bodi sejenis BECAK tapi penggeraknya menggunakan mesin MOTOR.
Kelebihan dari jenis angkutan umum ini adalah:
  1. daya tampung lebih banyak dari becak (lebih 3 orang),
  2. bisa mengantar penumpang sampai dengan tempat tujuan alias tidak perlu jalan kaki lagi menuju tempat tujuan,
  3. tarif/ongkos yang murah, dan
  4. bisa lewat jalan mana saja (utama/sekunder) sehingga bebas macet
Kekurangannya:
  1. keselamatan penumpang (depan) kurang terjamin (seperti juga becak)
  2. apabila tidak punya jalur tersendiri akan membuat macet
di Jogja, baru2 ini saya melihat ada satu dua bentor yang mulai berkeliaran, saya berharap semoga instansi yang terkait dengan angkutan umum untuk segera bertindak.

SEBELUM
hal-hal yang tidak dinginkan terjadi......KEMACETAN